Perbedaan GRC dan Kalsiboard

Perbedaan GRC dan Kalsiboard

Perbedaan GRC dan Kalsiboard

Daftar Isi

Mungkin kita masih ingat, pada beberapa tahun lalu, masih banyak orang yang menggunakan material asbes untuk atap dan dinding rumah. Penggunaan material campuran semen dan asbestos ini menjadi pilihan orang karena materialnya yang kuat dan tahan terhadap cuaca. Namun ditemukan bahwa asbestos bisa sangat berbahaya bagi kesehatan bila debu dan partikel terurainya terhirup. Bahkan hasil penelitian bisa menyebabkan kanker paru dan kanker hati. Dari sinilah, para pengembang dan pabrikan mulai mencari material baru yang mirip dengan asbestos namun aman bagi kesehatan. Diproduksilah papan GRC dan kalsiboard untuk menggantikan material campuran semen asbestos sebagai bahan bangunan untuk plafon, atap dan dinding. Selanjutkan kita akan membahas lebih dalam mengenai perbedaan GRC dan kalsiboard agar dapat menentukan akan menggunakan material yang mana sebagai material pembangunan hunian dan gedung. 

Material Serta Sifat bahan GRC dan Kalsiboard

Sebelum membahas perbedaan GRC dan kalsiboard, kita harus tahu terlebih dahulu material pembentuk kedua bahan bangunan ini. Kalsiboard sendiri terbentuk dari campuran serat silika dan semen. Sedangkan GRC atau glassfiber reinforced concrete terbentuk dari campuran serat kaca dan campuran beton yaitu semen dan pasir. 

Tidak ada perbedaan GRC dan kalsiboard yang signifikan jika dilihat dari sifat bahan. Kedua material ini memiliki ketahanan terhadap api, tahan air dan tahan terhadap serangan rayap.

Ukuran dan Ketebalan 

Ukuran yang ada di pasaran untuk papan GRC maupun kalsiboard sama seperti material triplek lainnya, yaitu umumnya tersedia lembaran dengan ukuran 120 x 240 cm. Ketebalan pun begitu adanya. Ketebalan paling tipis atau yang umum digunakan adalah ketebalan 4 mm.

Jadi secara fisik dan tampilan tidak ada perbedaan GRC dan kalsiboard, karena sama-sama merupakan material komposit atau campuran semen dengan material tambahan, yang mana pada GRC campurannya adalah serat kaca sedangkan pada kalsiboard adalah campuran pasir silika. 

Penggunaan Dalam atau Luar Ruangan ?

Sebelumnya telah dikatakan bahwa tidak ada perbedaan GRC dan kalsiboard secara tampilan fisik. Namun jika kita lihat lebih dekat, maka perbedaan yang paling nampak dari kedua material ini adalah sisi halusnya permukaan. Kalsiboard hanya memiliki satu permukaan halus yaitu sisi depannya saja dan sisi belakang lebih kasar atau kelihatan serat-seratnya. Sehingga kalsiboard lebih bagus untuk digunakan sebagai plafon karena hanya butuh tampak satu sisi saja yang halus. Sedangkan GRC memiliki sisi halus di kedua sisinya. Sehingga bisa digunakan sebagai dinding partisi ataupun tembok yang membutuhkan tampilan halus dari sisi luar maupun dalam.

Menurut pengalaman beberapa pengguna, kalsiboard memiliki sifat memuai. Mungkin disebabkan oleh material pengusungnya yang terdiri dari silika. Kalsiboard cenderung membesar atau menyusut mengikuti perubahan musim hujan atau kemarau. Sedangkan GRC cenderung lebih stabil atau tidak memuai baik karena suhu maupun kelembaban. Sehingga untuk pemakaian di luar ruangan, lebih disarankan untuk menggunakan papan GRC.

Selain itu perbedaan GRC dan kalsiboard juga pada bentuk pabrikasinya. Dimana kalsiboard hanya diproduksi dalam bentuk lembaran. Lain halnya dengan GRC, selain dalam bentuk lembaran, GRC juga diproduksi dalam bentuk krawangan. Krawangan adalah material desain yang merupakan papan dengan motif-motif ukiran atau cutting. Sehingga krawangan GRC banyak digunakan sebagai fasade atau desain untuk hiasan tampak luar bangunan. Selain untuk fasade, GRC cutting atau krawangan ini juga banyak dimanfaatkan untuk partisi ruangan. Hal ini disebabkan karena krawangan GRC memiliki nilai estetika untuk tampilan interior ruangan, namun juga memiliki kekuatan karena materialnya yang merupakan konkret beton.

Klik Icon Untuk Share Artkel
Kategori
Latest Post